
Gen Z membutuhkan informasi yang tepat dalam sekejap
AI dapat membantu tim pemasaran lembaga keuangan menyelesaikan tugas ini.
Kampanye pemasaran yang paling efektif harus mampu menyampaikan pesan yang tepat dalam waktu delapan detik, dan AI dapat membantu lembaga keuangan mencapainya, menurut seorang konsultan dari Adobe, Inc.
“AI bukan lagi sekadar kata kunci yang ramai dibicarakan, melainkan alat nyata untuk meningkatkan pengalaman dan menyelesaikan masalah,” kata Jeff Wee, Senior Solution Consultant di Adobe dalam acara Asian Banking & Finance and Insurance Asia 2025 Malaysia Summit.
Ia menekankan pentingnya menyampaikan pesan yang relevan kepada nasabah pada waktu yang tepat, terutama di era ketika rentang perhatian semakin pendek.
“Rentang perhatian rata-rata individu Gen Z kini hanya delapan detik,” kata Wee. “Itu bahkan lebih pendek dari rentang perhatian seekor ikan mas.”
“Kita perlu memastikan bahwa kita mengirimkan pesan yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat, dan mampu melakukannya secara otomatis dan dalam skala besar,” tambahnya.
Adobe, yang dikenal lewat Adobe Photoshop, yang merupakan perangkat lunak andalan untuk pengeditan foto dan desain grafis, menggunakan AI melalui platform Adobe Sensei untuk mengotomatiskan tugas-tugas kompleks seperti pengeditan gambar, pelabelan konten, dan pemasaran yang dipersonalisasi.
Wee mengatakan bahwa tim pemasaran yang menggunakan AI melaporkan peningkatan produktivitas sebesar 40% dalam hal penargetan kampanye dan pengalaman nasabah.
Ia menyoroti lambatnya adopsi genAI, yang menurutnya disebabkan oleh isu kepercayaan nasabah, kendali brand, integrasi, dan transparansi. Solusi Adobe adalah menawarkan model yang dapat dikendalikan dan dilatih oleh perusahaan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan bahasa brand mereka.
“Dengan begitu, model tersebut mengikuti pedoman brand Anda dan tetap sesuai dengan sistem kepatuhan,” katanya. “Baik untuk sektor perbankan ritel maupun asuransi, konsistensi dan kepatuhan bukan lagi masalah.”
Untuk keamanan data, mesin genAI milik Adobe dilatih menggunakan data yang berlisensi atau telah mendapat otorisasi dari lebih dari 300 juta stok gambar dan foto milik mereka, yang menjadikannya “aman secara fungsional,” kata Wee. “Dengan begitu, data, konten, dan perjalanan nasabah dapat bergerak bersamaan secara sinkron.”