, Indonesia
1142 views

Bank DBS Indonesia mendorong ESG melalui spark savings

Rekening tabungan ini menawarkan bunga tahunan hingga 3,25%.

Bank DBS  Indonesia telah mengubah produk Green Savings menjadi Spark Savings, yang memungkinkan pemegang rekening menyumbangkan sebagian dari bunga yang mereka terima kepada mitra sosial.

“Fokus konsumen yang semakin besar terhadap keberlanjutan kini semakin memengaruhi strategi bisnis perusahaan,” kata Melfrida Gultom, Direktur Consumer Banking Group di DBS Bank Indonesia kepada Asian Banking & Finance melalui email.

“Kami melihat tren ini sebagai peluang untuk meningkatkan keterlibatan nasabah dalam inisiatif ESG (Environmental, Social, and Governance) kami,” tambahnya.

Ia mengatakan bahwa Spark Savings memungkinkan nasabah berpartisipasi dalam berbagai inisiatif keberlanjutan yang berfokus pada lingkungan, pendidikan, dan masyarakat, sejalan dengan meningkatnya kesadaran publik terhadap keuangan berkelanjutan.

Produk keuangan ini membuat proses donasi menjadi mudah hanya dengan menabung, memastikan transparansi melalui laporan kontribusi, serta memberikan akses yang mudah melalui cabang, mesin ATM, phone banking, atau aplikasi DBS.

Spark Savings menawarkan suku bunga tahunan hingga 3,25% dan laporan berkala tentang penyaluran dana kepada mitra sosial yang telah dikurasi, yang dikirimkan melalui email.

Spark Savings merupakan bagian dari upaya DBS Bank Indonesia untuk mengintegrasikan prinsip ESG dalam layanan perbankan, kata Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications di DBS Bank Indonesia.

“Kami secara aktif mengedukasi nasabah mengenai pentingnya keberlanjutan melalui berbagai platform digital dan program literasi keuangan,” katanya. “Dengan cara ini, kami berharap nasabah tidak hanya memahami ESG, tetapi juga menerapkannya dalam pengambilan keputusan finansial mereka.”

Bagi nasabah korporat, DBS Bank Indonesia menawarkan pinjaman dan obligasi berprinsip keberlanjutan (sustainability-linked loans and bonds) untuk mendukung proyek-proyek energi yang lebih ramah lingkungan.
Bank tersebut menyatakan bahwa pembiayaan hijau dan sosial mereka telah mencapai lebih dari US$368 juta (Rp6 triliun) per November 2024.

Monika mengatakan bahwa DBS menerapkan manajemen risiko untuk memastikan setiap keputusan bisnis tetap menguntungkan tanpa mengorbankan aspek keberlanjutan.

“Adopsi teknologi juga menjadi bagian penting dari strategi ESG DBS, misalnya melalui aplikasi digibank by DBS, yang mengurangi ketergantungan pada kertas dan cabang fisik dalam transaksi perbankan,” tambahnya.

Bank Digital Thailand didorong untuk meninjau ulang strategi bisnis

Mereka sebaiknya mengakuisisi nasabah sejak awal dengan orientasi keuntungan.

Daya tarik bursa yang meningkat dapat mengangkat sektor perbankan investasi Singapura

Upaya reformasi pasar saham juga berpotensi meningkatkan pendapatan dari pengelolaan kekayaan.

Bank DBS Indonesia mendorong ESG melalui spark savings

Rekening tabungan ini menawarkan bunga tahunan hingga 3,25%.

Biometrik vs deepfake: cara kita membayar di 2025

Biometrik, passkey, dan aliran data yang lebih baik akan membentuk sektor pembayaran global.

Bank-bank Thailand diminta menerapkan penetapan harga dinamis

Mereka mengalami kesulitan karena strategi harga yang tidak transparan dan terlalu reaktif.

HSBC memangkas transaksi valuta asing Philips di Cina

‘Netting’ memangkas transaksi lintas batas Philips dari 4.