Bank Sentral Filipina bersiap untuk pasar digital dan bank digital baru
Ada empat bank digital baru yang kemungkinan memasuki pasar.
Sektor perbankan Filipina siap untuk ekspansi, dengan peluncuran pasar digital yang akan datang dan debut hingga empat pemain bank digital baru dalam waktu dekat.
Chuchi Fonacier, Deputi Gubernur untuk sektor pengawasan keuangan di Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), mengungkapkan BSP berencana meluncurkan regulasi untuk model perbankan pasar digital dalam beberapa bulan mendatang.
“Ini akan secara signifikan meningkatkan inklusi keuangan, karena akan ada lebih banyak titik akses dan saluran bagi konsumen untuk mengakses tidak hanya layanan keuangan, tetapi juga produk yang mereka rasa dapat memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Fonacier kepada Asian Banking & Finance dalam sebuah wawancara di Forum ABF-IA Manila yang diadakan di Makati Shangri-La pada 1 Oktober.
Fonacier, yang menjadi salah satu pembicara utama dalam forum tersebut, menyebutkan bahwa mereka telah menerima masukan dari para pelaku industri dan sedang dalam proses menyempurnakan regulasi berdasarkan masukan tersebut.
Dalam model perbankan pasar digital, bank akan diizinkan menggunakan platform mereka untuk menawarkan produk dari penyedia layanan keuangan lainnya.
Sebagai langkah awal, Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) menjalankan studi kasus di mana layanan personal equity and retirement account (PERA) tersedia di platform digital lembaga keuangan.
Chuchi Fonacier juga menyinggung kemungkinan kehadiran bank digital baru dalam waktu dekat setelah Dewan Moneter mencabut moratorium pemberian lisensi baru.
Ketika ditanya, Fonacier menyatakan ada ruang bagi bank digital baru, namun menambahkan bahwa BSP mencari pemain yang dapat menawarkan model bisnis yang unik.
“Harus ada sesuatu yang baru dan proposisi nilai yang unik yang belum ditawarkan oleh enam bank yang sudah ada,” katanya.
Fonacier memberikan contoh model bisnis unik, seperti bank digital yang berfokus pada perbankan syariah.
Saat ini terdapat enam bank digital di Filipina: GoTyme Bank, OFBank, Tonik Bank, Uno Digital Bank, UnionDigital Bank, dan Maya Bank. Beberapa di antaranya memiliki fitur unik: GoTyme Bank memperkenalkan kios kartu debit di grocery stores, OFBank menargetkan khusus pekerja migran Filipina (OFW), sementara Tonik Bank menawarkan fitur tabungan “pockets.”
Fonacier juga mengungkapkan bahwa calon pemain telah menjalin komunikasi dengan BSP bahkan ketika moratorium masih berlaku.
Ketahanan operasional
Sementara pemain baru dan model bisnis baru sedang dipertimbangkan, fokus utama BSP pada tahun 2024 adalah ketahanan operasional.
Fonacier menekankan pentingnya ketahanan siber, terutama menghadapi bencana seperti topan dan bencana alam lainnya.
“Penting bagi bank untuk dapat mengelola gangguan tersebut dan memulihkan operasional dalam waktu sesingkat mungkin; atau jika ada area operasional yang terganggu, mereka harus segera menyediakan alternatif bagi nasabah untuk tetap dapat mengakses layanan perbankan,” katanya menjelaskan.
BSP juga tengah mengembangkan lebih banyak regulasi terkait keberlanjutan.
Sebagai langkah awal, bank sentral telah menerbitkan sustainable finance framework, yang menetapkan ekspektasi pengawasan terkait integrasi prinsip keberlanjutan dalam tata kelola perusahaan dan kerangka manajemen risiko lembaga keuangan.
Untuk mendorong bank memberikan pinjaman yang lebih selaras dengan keberlanjutan, BSP memberikan insentif regulasi bagi lembaga keuangan yang mendanai proyek dan aktivitas yang memenuhi syarat, kata Fonacier.