, Singapore
218 views

Lembaga keuangan Singapura mewaspadai risiko yang timbul dari Rusia

Lembaga keuangan lokal (LK) dilaporkan mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola risiko, kata MAS.

Industri keuangan Singapura mewaspadai setiap risiko yang timbul atas sanksi yang dikenakan kepada Rusia karena invasinya ke Ukraina.

Monetary Authority of Singapore (MAS), regulator keuangan lokal, mengatakan bahwa lembaga keuangan lokal menyadari adanya risiko yang meningkat, dan kemudian mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola risiko hukum, reputasi, dan operasional yang timbul dari sanksi yang dikenakan dari berbagai yurisdiksi.

“MAS telah mengirimkan surat edaran ke semua LK di Singapura, mengingatkan mereka untuk mengelola risiko apa pun yang terkait dengan situasi di Ukraina dan sanksi yang dijatuhkan oleh yurisdiksi utama,” kata juru bicara MAS kepada Asian Banking & Finance.

“LK juga harus terus waspada terhadap transaksi atau aliran dana yang mencurigakan, dan meningkatkan uji tuntas kepada pelanggan dalam situasi berisiko tinggi,” tambah juru bicara itu.

Menurut komentar terpisah dari Moody's dan Natixis, LK dan emiten Asia umumnya tidak terlalu terbuka dengan Rusia atau Ukraina, meskipun demikian, bank lokal di Singapura mengambil langkah-langkah untuk mengekang risiko yang mungkin timbul dari koneksi ke pasar yang terpengaruh.

United Overseas Bank (UOB), salah satu bank terbesar di Singapura, mengatakan kepada Asian Banking & Finance bahwa mereka tidak memiliki eksposur langsung ke bank-bank Rusia, tetapi telah memberi tahu klien tentang kemungkinan eksposur risiko.

“Kami sebelumnya telah menyarankan beberapa klien kami untuk mengelola risiko atas adanya arus perdagangan yang terpengaruh oleh sanksi potensial,” kata UOB dalam korespondensi email.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs webnya, UOB menyatakan bahwa mereka akan mematuhi setiap sanksi yang diberikan oleh Singapura atau entitas terkait dalam yurisdiksi tempat bank beroperasi.

Follow the links for more news on

Bagaimana aturan baru Cina tentang klasifikasi aset akan mempengaruhi bank?

Langkah-langkah baru  ini memperluas klasifikasi risiko aset bank.

3 prinsip yang memandu Bank Aladin Syariah dalam menjaring segmen nasabah Indonesia

Dalam setahun, bank syariah digital tersebut berhasil melewati penetrasi rendah dengan mencatatkan 1,7 juta nasabah dan kini menargetkan pertumbuhan berkali-kali lipat pada akhir 2023.

Bankir di Hong Kong menghadapi pasar perekrutan yang lambat, serta PHK

Orang dalam industri mengungkapkan bagaimana bank investasi memprioritaskan efisiensi biaya dan produktivitas daripada mempekerjakan karyawan baru.

AT1 write-down 'dapat diabaikan' ke bank-bank Asia Pasifik, tetapi haruskah mereka tetap khawatir?

Analis mengatakan bank-bank Asia Pasifik tidak akan terkena dampak langsung dari bank Swiss tetapi harus mengawasi regulator.

Fintech Singapura Volopay menargetkan pendapatan tiga kali lipat pada Juni 2024

Bangkit mengatasi pandemi, berbagai peraturan, dan tantangan talenta, Volopay menetapkan tujuan yang ambisius untuk memperluas operasional mereka.

1 dari 5 pinjaman rumah, renovasi, dan mobil OCBC sekarang merupakan pinjaman hijau

Bank Singapura telah memberikan lebih dari S$3,5 miliar pinjaman hijau dalam dua tahun dan menargetkan pertumbuhan 10% pada 2023.

DANA menjembatani kesenjangan finansial di Indonesia

Dompet digital DANA memberdayakan para unbanked dan underbanked di Indonesia dan kini  mencatat jumlah pengguna sebanyak 135 juta.

Apakah bank digital gagal mendisrupsi?

Sebagian besar menjadi pemain yang niche, namun tetap melayani tujuan peraturan mereka, kata associate partner McKinsey Hernán Gerson.

Bank masih tertinggal dalam sasaran energi nol bersih

Hanya 7% dari pembiayaan terkait energi yang diberikan oleh bank antara 2016 hingga 2022 yang disalurkan ke proyek energi ramah lingkungan.

Bank BTN Indonesia menunjuk Nixon LP Napitupulu sebagai CEO

Mereka juga telah memutuskan bahwa 20% dari laba bersih 2022 akan digunakan sebagai dividen.