, Singapore

RMB menguat sebagai mata uang perdagangan global

Yuan terus mendapatkan dukungan setelah dimasukkan dalam SDR Basket and Implementation CBIS milik IMF.

Akhir 2015 sangat penting bagi RMB, karena termasuk dalam keranjang mata uang Special Drawing Rights milik International Monetary Fund (IMF), ini memperkuat statusnya sebagai mata uang cadangan global. Mengikuti berbagai langkah untuk meliberalisasi akun modalnya dan meningkatkan keterbukaan, mata uang negara itu akhirnya memenuhi kriteria IMF untuk dapat digunakan secara bebas.

RMB diberi bobot 10,92%, menjadikannya komponen paling berat pada keranjang setelah US dollar dan Euro. Langkah baru-baru ini untuk memasukkan Yuan ke dalam keranjang mata uang menekankan signifikansi Asia yang terus meningkat untuk perdagangan global, dengan mata uang ekonomi terbesarnya dianggap sebagai penyimpan nilai universal. Menurut Analyst di UOB, Suan Teck Kin,status RMB sekarang meningkat menjadi ‘reserve currency’. Hal ini berarti bahwa bank sentral dan manajer aset lainnya perlu menyesuaikan alokasi portofolio mereka untuk mengakomodasi aset berdenominasi RMB.

Karena jumlah perusahaan di Asia meningkat, ada juga peningkatan jumlah perusahaan yang tidak melakukan bisnis dengan rekanan Barat. Meningkatnya aktivitas ekonomi di Asia berarti bahwa sebagian besar perdagangan disimpan di kawasan ini, dan tidak masuk akal bagi perusahaan-perusahaan ini untuk bertransaksi dalam mata uang barat.

Dengan dorongan berkelanjutan renminbi untuk menjadi mata uang global, renminbi semakin menjadi media pertukaran pilihan bagi perusahaan di Asia. Penyedia jasa keuangan mulai memperhatikan, meningkatkan cakupan dan variasi produk dan layanan berdenominasi RMB, khususnya di segmen bisnis trade finance. Meningkatnya relevansi yuan hanyalah sebagian kecil dari tren besar Asia yang menjadi kontributor yang jauh lebih signifikan bagi perdagangan global.

Permintaan yang belum terpenuhi di Asia

Terlepas dari status Cina sebagai eksportir terbesar di dunia, RMB menyumbang kurang dari 2% dari pembayaran global di 2014, menurut Ernst & Young Banking & Capital Markets GEM leader, Jan Bellens. Sebelumnya, ada kesenjangan yang berkelanjutan antara kontribusi Cina untuk perdagangan dan fasilitas yang diberikan oleh pemangku kepentingan untuk bertransaksi dalam mata uang yang lebih relevan.

“Hal ini sedang berubah dengan mendukung Cina melalui peluncuran fase pertama Cross-border Interbank Payment System (CIPS) pada Oktober,” kata Bellens. Dia mengatakan bahwa fasilitas ini memungkinkan institusi untuk “menikmati layanan kliring dan penyelesaian modal untuk transaksi cross-border yuan tanpa menggunakan pusat kliring offshore.”

Hal ini akan menghilangkan banyak friction cost atau penundaan yang mungkin telah menghambat transaksi dalam mata uang yuan, bersama dengan biaya atau risiko tambahan yang terlibat dengan pihak-pihak Asia yang bertransaksi dalam mata uang asing. Lebih lanjut, penerapan sistem pembayaran ini akan semakin meningkatkan kualitas standar kliring dan penyelesaian dalam mata uang yuan, dan “menyelaraskannya dengan praktik dan proses internasional serta memungkinkan kompatibilitas yang lebih tinggi,” menurut Bellens.

Dia mengharapkan dampak dari sistem baru ini mulai terwujud dalam jangka menengah karena CIPS menurunkan biaya kliring transaksi dalam mata uang RMB untuk lebih banyak bank internasional dan membantu meningkatkan volume secara global karena lebih banyak peserta perdagangan dapat terhubung dengan sistem PBOC. Perubahan ini akan memakan waktu, dan Bellens mencatat mereka “tidak mengantisipasi langkah besar-besaran pada strategi Cina bank-bank Asia juga karena biaya awal teknologi yang dibutuhkan untuk bergabung dengan CIPS sebagai anggota langsung akan membuat banyak pihak tidak ikut serta.”

Pengembangan strategi

Karena mata uang ini memperoleh daya tarik sebagai media pertukaran pilihan, penyedia layanan keuangan juga harus menanggapi kebutuhan klien yang berkembang. “Bank-bank Asia perlu mengembangkan strategi internasional yang konkret untuk merespons CIPS dengan cepat dan peningkatan penggunaan RMB yang tinggi” menurut Executive Vice President di Kasikornbank, Noppawan Jermhansa,

Di luar Cina, komunitas ASEAN juga dengan cepat menjadi penting dalam ekonomi global dengan kawasan yang tumbuh pada CAGR 5,04% selama lima tahun terakhir, menjadikannya salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Meskipun demikian, UKM Asia terus mengalami kesulitan mendapatkan akses ke pembiayaan perdagangan, menurut Westpac’s.

OCBC targetkan pembiayaan US$2,7 miliar untuk wirausaha

Sejak 2017, OCBC Group telah menyalurkan lebih dari US$1,17 miliar pinjaman kepada lebih dari 1.

Bank-bank di Asia Pasifik tetap kokoh saat harga saham menyentuh rekor tertinggi.

S&P menyatakan, optimisme tetap terjaga meski sejumlah risiko terhadap kondisi kredit masih berada di level tinggi.

Baiduri Bank membuka kantor di Singapura untuk mendukung perusahaan Brunei

Langkah ini bertujuan memfasilitasi investasi asing langsung ke Brunei.

Security Bank percepat transformasi digital lewat aplikasi baru

UMKM menjadi fokus utama dalam upaya modernisasi bank asal Filipina ini.

Bank dan asuransi di Filipina didorong mengadopsi AI yang berpusat pada manusia

Adopsi AI seharusnya berfokus pada inklusi keuangan, pengalaman nasabah, dan personalisasi.

Choo Wan Sim dari UOB: Bankir perempuan membutuhkan work-life balance

Mantan pramugari yang kini memimpin divisi digital bank ini juga menekankan pentingnya peran mentor.

Bank Pembangunan Malaysia diminta menutup kesenjangan pembiayaan bagi UMKM

Sektor produktif membutuhkan lebih banyak modal untuk mendorong perekonomian yang melambat.

Bank Australia Luncurkan Kunci Digital Untuk Melawan Penipuan Online

Penjahat siber kini memanfaatkan AI dan deepfake untuk melakukan penipuan.

Gen Z membutuhkan informasi yang tepat dalam sekejap

AI dapat membantu tim pemasaran lembaga keuangan menyelesaikan tugas ini.

Bagaimana embedded finance dan AI membentuk ulang sektor keuangan Malaysia

Migrasi nilai ke pelaku non-bank dengan model yang “terfokus” semakin cepat.