, Indonesia
327 views
Lim Chu Chong (Photo courtesy of DBS)

DBS menunjuk Lim Chu Chong sebagai presiden direktur DBS Indonesia

Lim saat ini menjabat sebagai COO Institutional Banking Group DBS.

DBS telah menunjuk Lim Chu Chong sebagai presiden direktur PT Bank DBS Indonesia mulai Agustus, dengan persetujuan regulator.

Saat ini Lim adalah chief operating officer (COO) dari Institutional Banking Group (IBG). Dalam posisi  barunya, dia akan menjadi bagian dari Komite Manajemen Grup DBS.

Lim  memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di perbankan institusional, UKM dan konsumer. Lim sebelumnya menjabat sebagai komisaris DBS Indonesia sebelum menjadi COO IBG.

ALSO READ: DBS opens net zero building DBS Newton Green

Antara 2016 dan 2019, ia adalah Kepala DBS IBG Cina. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Regional Head  SME Banking.

Lim menggantikan Paulus Sutisna, yang menjabat sebagai presiden direktur DBS Indonesia sejak 2015. Menurut DBS, Sutisna adalah kunci untuk memperluas waralaba Indonesia dan mengubahnya menjadi pemain digital terkemuka. Sutisna secara khusus mengawasi integrasi bisnis konsumer dan kekayaan ANZ Indonesia dengan DBS pada 2018, dan peluncuran digibank Indonesia pada 2017.

 Sutisna akan diangkat sebagai Komisaris Non-Independen DBS Indonesia, kata DBS melalui pengumuman pers.

 

Follow the link for more news on

Bank dan asuransi di Filipina didorong mengadopsi AI yang berpusat pada manusia

Adopsi AI seharusnya berfokus pada inklusi keuangan, pengalaman nasabah, dan personalisasi.

Choo Wan Sim dari UOB: Bankir perempuan membutuhkan work-life balance

Mantan pramugari yang kini memimpin divisi digital bank ini juga menekankan pentingnya peran mentor.

Gen Z membutuhkan informasi yang tepat dalam sekejap

AI dapat membantu tim pemasaran lembaga keuangan menyelesaikan tugas ini.

Bagaimana embedded finance dan AI membentuk ulang sektor keuangan Malaysia

Migrasi nilai ke pelaku non-bank dengan model yang “terfokus” semakin cepat.

Mewaspadai potensi gejolak di perbankan dari SWF Indonesia

Sebuah "pagar institusional" seharusnya melindungi fungsi dasar perbankan dari dana tersebut.

Pengawasan fintech akan diperketat usai kasus Chocolate Finance

Bank sentral mungkin akan memberlakukan persyaratan cadangan untuk memenuhi permintaan penarikan.

Bank sentral Filipina bersiap untuk transfer cross-border secara instan

Otoritas moneter di Asia bersiap meluncurkan Project Nexus ke pasar.

JuanHand mendorong layanan embedded lending lewat kolaborasi dengan e-commerce

Aplikasi pinjaman ini hanya memerlukan KTP, smartphone, dan koneksi internet.

Firma manajemen kekayaan membidik peluang dari ledakan startup di India

Kelompok ultra-kaya mulai melirik perusahaan kecil dan menengah.

Bank Sentral Filipina menyiapkan regulasi AI untuk sektor perbankan

AI tidak boleh mengurangi tanggung jawab bank dalam menjaga privasi data.