, Indonesia
126 views
Photo courtesy of Cytonn Photography.

KASIKORNBANK membeli saham pengendali di Bank Maspion seharga $186,5 juta

Sekarang  perusahaan  memiliki 67,5% dari bank asal Indonesia tersebut.

KASIKORNBANK atau KBank telah mengakuisisi saham tambahan di PT Bank Maspion Indonesia senilai $186,5 juta (THB6,5 miliar), kata bank mengumumkan dalam siaran pers.

KBank sekarang memiliki 67,5% Bank Maspion, dan sekarang menjadi pemegang saham pengendali pemberi pinjaman Indonesia, kata Pattarapong Kanhasuwan, Chairman, KASIKORN Vision Financial Company.

Bank Maspion memiliki aset sebesar $888 juta (THB31.1b) dengan jaringan 50 cabang di seluruh Indonesia.

Follow the link for more news on

Bank masih tertinggal dalam sasaran energi nol bersih

Hanya 7% dari pembiayaan terkait energi yang diberikan oleh bank antara 2016 hingga 2022 yang disalurkan ke proyek energi ramah lingkungan.

Bank BTN Indonesia menunjuk Nixon LP Napitupulu sebagai CEO

Mereka juga telah memutuskan bahwa 20% dari laba bersih 2022 akan digunakan sebagai dividen.

Lareina Wang dari DBS bercerita tentang alasan panutan penting bagi perempuan di dunia perbankan

Hanya 20% bankir di level C-Suite dan yang memegang peran kepemimpinan senior di Hong Kong adalah perempuan.

Danamon Indonesia akan menunjuk Daisuke Ejima sebagai Presiden Direktur yang baru

Rencana ini akan disampaikan setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada 31 Maret mendatang.

Eksekutif HSBC: Adopsi AI di perbankan bukan perlombaan tetapi masalah kepercayaan

Pengguna AI menikmati pertumbuhan pendapatan rata-rata 50% lebih besar, menurut Accenture.

Apa yang menanti masa depan kripto setelah bencana FTX

Asian Banking & Finance berbicara dengan pakar industri dan pemimpin kripto untuk mempelajari bagaimana bangkrutnya bursa memengaruhi industri.

Niat vs kemampuan: Mengapa model pinjaman harus direvisi untuk mendorong inklusi keuangan

Mekanisme saat ini masih mengecualikan UKM dan UMKM untuk mengakses kredit yang sangat dibutuhkan.

Analis: Tarif yang lebih baik, biaya yang lebih rendah ternyata tidak cukup bagi bank digital untuk mendapat untung

Bank yang dapat memanfaatkan basis nasabah perusahaan induk memiliki peluang sukses yang terbaik.

Platform Buy Now Pay Later berisiko kehilangan kepercayaan ketika mengabaikan Kode Etik SFA

Di bawah Kode Etik, platform Buy Now Pay Later perlu menunjukkan kepada nasabah 'Trustmark' mereka.