
Bank Australia Luncurkan Kunci Digital Untuk Melawan Penipuan Online
Penjahat siber kini memanfaatkan AI dan deepfake untuk melakukan penipuan.
Bank-bank di Australia mulai meluncurkan fitur digital lock and block yang memungkinkan nasabah menonaktifkan akun yang terkompromi melalui aplikasi, guna melawan meningkatnya kejahatan digital.
“Kami memperkirakan para scammer akan memanfaatkan teknologi baru seperti GenAI (generative artificial intelligence), deepfake, dan voice cloning untuk membuat penipuan mereka semakin meyakinkan,” ujar Shaq Johnson, Head of Customer Protection di Australia and New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ Bank), kepada Asian Banking & Finance.
Johnson menambahkan dalam surel bahwa serangan siber kini semakin canggih, dengan kriminal menggunakan AI dan deepfake untuk menciptakan penipuan yang sangat personal, kompleks, dan sulit dideteksi.
Studi National Australia Bank pada Oktober 2024 menemukan bahwa 63% warga Australia mengalami serangan siber atau kebocoran data dalam 12 bulan terakhir. Sekitar 62% juga mengaku khawatir terhadap keamanan siber pribadi mereka.
ANZ Bank berencana meluncurkan opsi Digital Padlock pada pertengahan 2025. Fitur ini memungkinkan nasabah segera menonaktifkan akses digital serta memblokir kartu kredit dan debit tanpa harus menghubungi bank atau datang ke cabang.
“Digital Padlock memungkinkan nasabah mengunci akun mereka seketika jika menemukan aktivitas mencurigakan atau merasa informasi pribadi mereka telah terkompromi,” jelas Johnson.
Bank Australia lainnya, Westpac, telah lebih dulu menghadirkan layanan serupa bernama SafeBlock. Dalam keterangannya, Westpac menyebut telah menginvestasikan lebih dari US$100 juta untuk pencegahan penipuan, dan mengklaim berhasil mencegah kerugian hingga US$400 juta dari tangan scammer.
Johnson juga menyebut ANZ berinvestasi dalam teknologi penangkal deepfake. Tahun lalu, bank ini meluncurkan layanan CallSafe, yang memungkinkan nasabah digital ANZ Plus memverifikasi apakah mereka benar berbicara dengan staf ANZ. Sebaliknya, staf bank juga dapat mengautentikasi identitas nasabah.
Sejak diluncurkan pada November 2024, CallSafe telah digunakan lebih dari 20.000 kali untuk mengautentikasi nasabah.
Bank-bank di Australia bukanlah yang pertama di Asia-Pasifik meluncurkan fitur digital lock ini. Di Singapura, bank-bank setempat telah menghadirkan layanan serupa bernama money lock sejak November 2023.
Dalam dua bulan setelah peluncurannya, fitur tersebut sudah diaktifkan pada 38.000 akun di Singapura, dengan total dana sebesar US$2,5 miliar (S$3,2 miliar) yang terkunci, menurut data Asosiasi Bank di Singapura pada Januari 2024.