, Singapore
570 views
FSI Conference panel speakers.

UOB TMRW: Layanan buy now pay later lebih dibutuhkan di pasar dengan kredit di bawah penetrasi

Digital Group CCO TMRW mengatakan layanan ini tidak sepenting pasar lain dengan kredit di bawah penetrasi.

Layanan buy now pay later (BNPL) disebut tidak mendesak sektor keuangan dan pembayaran Singapura, menurut seorang eksekutif senior dari cabang perbankan digital UOB.

Digital Group Chief Commercialisation Officer TMRW UOB Jimmy Koh mencatat  tidak ada kebutuhan mendesak untuk meluncurkan layanan BNPL di pasar yang matang, dibandingkan dengan pasar underbanked lainnya.

“[Alasan] mengapa kami mulai di Indonesia adalah karena ada populasi tertentu yang tidak memiliki rekening bank di Indonesia, ada penetrasi kartu kredit yang rendah, di mana hanya 10% [menggunakan kartu], sedangkan Singapura adalah pasar yang cukup matang,” kata Koh dalam  Asian Banking & Finance FSI Conference yang diselenggarakan virtual pada 1 Desember, ketika dia ditanya mengenai apakah UOB akan meluncurkan layanan BNPL di negara yang dijuluki Negeri Singa itu.

“Sejujurnya, apakah saya perlu layanan BNPL di Singapura? Ini tidak segenting di negara-negara di mana ada kredit di bawah penetrasi yang signifikan."

Divisi digital UOB baru-baru ini meluncurkan produk BNPL di Indonesia, yang disebut TMRW Pay.

“Faktanya, kami adalah yang pertama [yang] benar-benar memiliki layanan BNPL di pasar karena sebagian besar dari pembelian ini sekarang membayar kemudian [produk] dengan perusahaan teknologi, dan kemudian bank akan memfasilitasi dalam hal pendanaan,” kata Koh. “Tetapi setelah mengatakan itu, kami belum melakukan itu di setiap pasar."

Alih-alih meluncurkan layanan BNPL mereka sendiri di setiap pasar, UOB TMRW memilih untuk bermitra dengan perusahaan.

“Perusahaan yang sama dengan Anda [kerja] dengan, Anda bisa melengkapi dalam satu pasar, Anda bisa berkolaborasi di pasar lain, Anda bisa bersaing di pasar lain karena kami tidak punya banyak landasan,” kata Koh. Dia menambahkan bahwa bank perlu dua hingga tiga tahun ke depan untuk benar-benar mendapatkan hasil maksimal dari produk ini.

Follow the links for more news on

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Pinjaman baru Indonesia meningkat pada kuartal kedua (Q2)

Penyaluran pinjaman baru diperkirakan akan terus tumbuh pada kuartal ketiga (Q3).

Nasabah privilege banking UOB Indonesia mendapat akses gratis ke lounge bandara

Nasabah dapat mendapatkan hingga 10 tiket masuk gratis setiap tahun.

Pemotongan suku bunga di paruh kedua 2024 kemungkinan akan meningkatkan pendapatan bank di Indonesia

Siklus pemotongan suku bunga sering kali mempercepat pendapatan bank.

Net interest margin (NIM) BRI diperkirakan turun 31bp di 2024

NIM diperkirakan akan pulih 25bp pada 2025.

Credit Agricole menunjuk kepala perwakilan baru untuk Indonesia

Alexis Rafidison menggantikan Xavier Roux, yang akan pensiun.

Pasokan uang Indonesia turun 6,9% YoY pada April

Ini karena pinjaman yang dicairkan dan klaim bersih.

Citi Commercial Bank Indonesia menunjuk Edwin Pribadi sebagai kepala unitnya

Pribadi kembali ke Citi setelah menghabiskan satu dekade di OCBC Indonesia.

Pengetatan pasokan uang menekan margin bank di Indonesia

Meskipun margin mungkin meningkat dalam jangka pendek, namun itu dapat menurun lebih dalam secara jangka panjang.