, Malaysia
737 views
Mr. Mohd Prasad Hanif, Secretary General of the Association of Development Finance Institutions Malaysia.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS dapat mengubah cara sistem perbankan lokal beroperasi. Seorang pejabat senior dari asosiasi perbankan setempat mengungkapkan hal itu berpotensi melepaskan Malaysia dari pengaruh AS.

Bagi Mohd Prasad Hanif, Sekretaris Jenderal Asosiasi Lembaga Keuangan Pembangunan Malaysia (ADFIM), bergabung dengan BRICS akan mengurangi dampak keputusan dan sanksi AS, terutama di bidang geopolitik.

"Saat ini, sistem alternatif BRICS pada dasarnya akan meningkatkan kedaulatan dan stabilitas ekonomi bagi negara-negara anggota dengan mengurangi dampak kebijakan ekonomi dan sanksi AS," kata Hanif kepada peserta Asian Banking & Finance Forum 2024 di Kuala Lumpur.

Pada pertengahan Juni, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan niatnya untuk mengajukan keanggotaan BRICS, dengan  mengirimkan aplikasi pada Agustus. Jika berhasil, Malaysia akan menjadi bagian dari organisasi antar pemerintah yang mencakup Cina, Rusia, India, Afrika Selatan, dan Uni Emirat Arab.

Ini berarti kemungkinan menjauh dari ketergantungan pada SWIFT, menjadi sebuah langkah yang menghadirkan peluang sekaligus tantangan.

"Sistem ini dapat menurunkan biaya transaksi. Ketika, memiliki sistem alternatif yang bersaing dengan SWIFT, maka kita dapat bernegosiasi biaya yang lebih baik dengan menghindari konversi mata uang dan bank perantara, yang mendorong kerja sama ekonomi yang lebih besar di antara negara-negara tersebut," kata Hanif.

Memiliki sistem penyelesaian perdagangan alternatif juga dapat memacu inovasi keuangan dan inklusi dengan memanfaatkan kemajuan fintech untuk meningkatkan akses ke sistem keuangan, kata  Sekretaris Jenderal.

"Itu juga memberikan ketahanan terhadap negara-negara Barat, memungkinkan negara-negara anggota untuk menjalankan kebijakan luar negeri secara independen tanpa dampak finansial," tambah Hanif.

Peningkatan kerja sama ekonomi dengan BRICS dapat menghasilkan peluang investasi yang lebih terdiversifikasi serta pengembangan produk keuangan baru, tambahnya.

Namun, banyak tantangan muncul. Di mana  yang terbesar adalah kebutuhan akan investasi besar dalam teknologi, kerangka peraturan, dan infrastruktur keuangan.

"Mengkoordinasikan regulasi dan kebijakan keuangan di antara negara-negara BRICS yang beragam bisa menjadi sulit dan berpotensi menyebabkan ketidakefisienan serta konflik," kata Hanif.

Malaysia juga perlu berhati-hati menyeimbangkan hubungannya antara negara-negara Barat dan BRICS.

Namun, "Tantangan volatilitas mata uang dan risiko likuiditas yang terkait dengan penggunaan mata uang lokal dapat meningkatkan kompleksitas transaksi keuangan dan manajemen risiko bagi bank," Hanif memperingatkan, seraya menambahkan bahwa potensi ketegangan geopolitik di dalam BRICS dapat menciptakan lingkungan regulasi yang tidak pasti.

 

Bank dan asuransi di Filipina didorong mengadopsi AI yang berpusat pada manusia

Adopsi AI seharusnya berfokus pada inklusi keuangan, pengalaman nasabah, dan personalisasi.

Choo Wan Sim dari UOB: Bankir perempuan membutuhkan work-life balance

Mantan pramugari yang kini memimpin divisi digital bank ini juga menekankan pentingnya peran mentor.

Gen Z membutuhkan informasi yang tepat dalam sekejap

AI dapat membantu tim pemasaran lembaga keuangan menyelesaikan tugas ini.

Bagaimana embedded finance dan AI membentuk ulang sektor keuangan Malaysia

Migrasi nilai ke pelaku non-bank dengan model yang “terfokus” semakin cepat.

Mewaspadai potensi gejolak di perbankan dari SWF Indonesia

Sebuah "pagar institusional" seharusnya melindungi fungsi dasar perbankan dari dana tersebut.

Pengawasan fintech akan diperketat usai kasus Chocolate Finance

Bank sentral mungkin akan memberlakukan persyaratan cadangan untuk memenuhi permintaan penarikan.

Bank sentral Filipina bersiap untuk transfer cross-border secara instan

Otoritas moneter di Asia bersiap meluncurkan Project Nexus ke pasar.

JuanHand mendorong layanan embedded lending lewat kolaborasi dengan e-commerce

Aplikasi pinjaman ini hanya memerlukan KTP, smartphone, dan koneksi internet.

Firma manajemen kekayaan membidik peluang dari ledakan startup di India

Kelompok ultra-kaya mulai melirik perusahaan kecil dan menengah.

Bank Sentral Filipina menyiapkan regulasi AI untuk sektor perbankan

AI tidak boleh mengurangi tanggung jawab bank dalam menjaga privasi data.