Pasokan uang Indonesia turun 6,9% YoY pada April
Ini karena pinjaman yang dicairkan dan klaim bersih.
Uang beredar luas (M2) di Indonesia pada bulan April turun 6,9% year-on-year (YoY) menjadi $550 miliar (Rp8.928,0 triliun). Ini terutama dipengaruhi oleh dua faktor: pinjaman yang dicairkan dan Klaim Bersih pada Pemerintah Pusat (NCG), menurut data dari Bank Indonesia.
Pinjaman yang dicairkan tumbuh sebesar 12,3% YoY, naik dari 11,9% YoY pada Maret 2024. Klaim Bersih pada Pemerintah Pusat (NCG) meningkat sebesar 25,8% YoY pada April 2024, dibandingkan dengan 17,9% YoY pada bulan sebelumnya.
Aset Luar Negeri Bersih (NFA) mengalami kontraksi sebesar 1,1% YoY yang relatif stabil selama periode pelaporan.
Di sisi lain, uang beredar sempit (M1) dan Uang Kuasi menjadi kontributor utama perkembangan M2, dengan masing-masing mencatatkan tingkat pertumbuhan 5,5% YoY dan 8,5% YoY.
($1.00 = Rp16,224.75)