
Bank-bank Thailand diminta menerapkan penetapan harga dinamis
Mereka mengalami kesulitan karena strategi harga yang tidak transparan dan terlalu reaktif.
Bank-bank di Thailand sebaiknya menggunakan AI untuk meningkatkan strategi penetapan harga dengan mengelompokkan pelanggan berdasarkan kesediaan mereka untuk membayar, menurut seorang konsultan perbankan.
Lembaga keuangan di Asia cenderung menawarkan harga dan diskon yang tidak terstruktur, di mana produk-produk yang bukan unggulan justru didiskon besar-besaran meskipun biaya layanannya tinggi, kata Silvio Struebi, partner di Simon-Kucher & Partners dalam Asian Banking & Finance and Insurance Asia Summit yang diadakan di Thailand.
“Ada kekurangan data yang besar,” katanya. “Seluruh kecerdasan yang dimiliki bank atau lembaga keuangan tidak tersedia bagi relationship manager pada saat transaksi berlangsung, dan hal ini sering menyebabkan penetapan harga yang tidak konsisten.”
Lembaga keuangan juga kesulitan karena metode penetapan harga mereka tidak transparan dan terlalu reaktif, tambah Struebi. Bank dapat memanfaatkan AI untuk menganalisis perilaku pelanggan, lalu mengklasifikasikannya berdasarkan sensitivitas harga mereka, ujarnya.
“Segmentasi ini menjadi dasar bagi model elastisitas harga, yang memetakan respons pelanggan terhadap perubahan harga,” katanya. “Dengan cara ini, kita dapat memprediksi nasabah mana yang kemungkinan akan menarik dananya dan mana yang akan tetap bertahan meskipun terjadi penurunan suku bunga. Pendekatan ilmiah ini menghilangkan dugaan dalam penetapan harga simpanan.”
Struebi mengatakan bank dapat menerapkan penetapan harga dinamis, yaitu menyesuaikan harga berdasarkan kesediaan nasabah untuk membayar dengan menggunakan data yang disediakan oleh mesin otomatisasi pemasaran. Detail kecil seperti pilihan kata, konteks, dan gambar latar dapat mendorong perilaku yang diinginkan.
Struebi menekankan bahwa bank yang menerapkan penetapan harga dinamis harus memperhatikan isu-isu etika.
“Penetapan harga dinamis seharusnya tidak mengeksploitasi nasabah, melainkan meningkatkan transparansi dan keadilan,” katanya. “Memastikan bahwa rekomendasi harga dapat dipertanggungjawabkan dan selaras dengan ketentuan regulator adalah fokus utama bagi [Simon-Kucher].”
Struebi memperkirakan akan ada kemajuan dalam penetapan harga berbasis AI, terutama yang terintegrasi secara real-time dengan pasar.
“Bayangkan masa depan di mana relationship manager menerima rekomendasi otomatis berbasis data saat mereka berinteraksi dengan nasabah — meningkatkan efisiensi sekaligus kepuasan nasabah,” tambahnya.