, Indonesia
396 views

Amar Bank mendorong layanan embedded banking

Bank yang berbasis di Jakarta ini menjanjikan integrasi bagi mitra dalam waktu kurang dari satu bulan.

Amar Bank ingin bermitra dengan banyak aplikasi dan situs web untuk layanan embedded bankingnya. Layanan ini memungkinkan akses mudah bagi nasabah untuk transfer, pembayaran, dan pinjaman langsung di platform mereka.

Bank yang terdaftar di bursa ini menjanjikan kemudahan plug-and-play untuk layanan embedded bankingnya ini, tanpa pengaturan yang rumit atau persyaratan teknis yang berat, dengan waktu pengembangan yang lebih singkat serta integrasi dalam waktu kurang dari satu bulan.

“Teknologi software development kit (SDK) ini mendukung semua platform, termasuk iOS, Web, dan Android,” kata Kevin Kane, Chief Technology Officer di Amar Bank, kepada Asian Banking & Finance.

“Penyedia platform cukup menyediakan space di tampilan UI pengguna untuk menempatkan widget perbankan yang sudah mencakup fitur tabungan dan pinjaman, yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke halaman lain seperti halaman pembayaran,” tambahnya.

Kevin juga menekankan bahwa widget ini dapat ditujukan di platform yang digunakan oleh merchant.

Amar Bank menyasar industri dengan basis pengguna besar, seperti e-commerce, aplikasi bisnis, dan platform digital. Salah satu mitranya adalah perusahaan fintech JULO.

Layanan embedded banking mereka ini disesuaikan dengan kebutuhan spesifik klien. Misalnya, bank ini menawarkan sistem pembayaran berbasis kode QR (quick response) dan settlement bridging loan untuk fintech. Untuk e-commerce, Amar Bank menyediakan opsi direct debit dan paylater bagi pembeli, pinjaman usaha bagi merchant, serta settlement bridging bagi mitra dan ekosistem merchant.

Bank ini menggunakan data analytic untuk mengukur dampak layanan terhadap pengguna serta memantau kinerjanya secara real-time.

“Data ini digunakan untuk mengevaluasi efisiensi operasional dan pengalaman pengguna, memungkinkan tim kami secara proaktif mengidentifikasi peluang perbaikan,” kata Gasim Alkaff, Head of Product & Design Function di Amar Bank.

Bank juga memiliki tim khusus untuk dukungan pasca-implementasi. Sebelum implementasi, bank dan mitra menyepakati metrik keberhasilan utama yang akan diukur, seperti tingkat penggunaan, waktu pengembangan yang dihemat, kepatuhan terhadap regulasi, dan peningkatan tingkat konversi.

Layanan embedded banking  ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi platform digital dengan meningkatkan daya saing mereka di pasar digital yang berkembang pesat.

“Dengan layanan yang terintegrasi melalui SDK, kami dapat mengurangi tingkat penurunan nasabah dalam aktivitas seperti pembelian, transaksi, dan pengajuan pinjaman, yang  pada akhirnya meningkatkan kepuasan dan retensi pengguna,” kata Gasim.

Amar Bank juga berkontribusi dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengingat potensi pertumbuhan mereka yang tinggi. Bank ini terus mengoptimalkan penggunaan AI dalam analisis kredit supaya tepat sasaran. 

“Kami juga akan terus mengembangkan layanan keuangan digital yang mudah diakses, aman, dan relevan,” kata Kevin.

Pada kuartal ketiga 2024, laba bersih Amar Bank mencapai $9,25 juta (Rp152,26 miliar), meningkat 20,37% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar $7,69 juta (Rp126,49 miliar).