, Indonesia
239 views

Home Credit Indonesia menyepakati pinjaman terkait ESG senilai $10 juta dengan Deutsche Bank

Pinjaman tersebut akan digunakan untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan.

Home Credit Indonesia telah menyepakati pinjaman terkait environmental, social, corporate governance (ESG) senilai $10 juta dengan Deutsche Bank yang fokus pada target kinerja terkait prinsip-prinsip ESG.

Target kinerja terkait dengan fokus pinjaman terutama pada inklusi keuangan dan literasi. Home Credit bertujuan untuk meningkatkan nasabah pertama dan perempuan, sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia memenuhi target inklusi keuangan digital 90% pada 2024.

READ MORE: Data is the bane and boon of addressing sustainable investment gap

“Pendanaan ini akan membuka peluang yang lebih luas bagi penduduk Indonesia, terutama yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan formal. Selain memberikan layanan yang terjangkau dan transparan untuk memenuhi kebutuhan nasabah, kami juga akan memberikan inisiatif edukasi di beberapa kota untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, sejalan dengan upaya pemerintah,” kata Director Home Credit Indonesia Volker Giebitz.

Pinjaman terkait ESG mematuhi Prinsip Pinjaman Terkait Keberlanjutan dari Asosiasi Pasar Pinjaman Asia Pasifik yang mendukung kegiatan ekonomi yang berkelanjutan secara lingkungan dan sosial, dan target kinerja akan diverifikasi secara independen oleh penasihat pihak ketiga.

Ini menandai pinjaman terkait ESG pertama Home Credit di Indonesia.

Bank dan asuransi di Filipina didorong mengadopsi AI yang berpusat pada manusia

Adopsi AI seharusnya berfokus pada inklusi keuangan, pengalaman nasabah, dan personalisasi.

Choo Wan Sim dari UOB: Bankir perempuan membutuhkan work-life balance

Mantan pramugari yang kini memimpin divisi digital bank ini juga menekankan pentingnya peran mentor.

Gen Z membutuhkan informasi yang tepat dalam sekejap

AI dapat membantu tim pemasaran lembaga keuangan menyelesaikan tugas ini.

Bagaimana embedded finance dan AI membentuk ulang sektor keuangan Malaysia

Migrasi nilai ke pelaku non-bank dengan model yang “terfokus” semakin cepat.

Mewaspadai potensi gejolak di perbankan dari SWF Indonesia

Sebuah "pagar institusional" seharusnya melindungi fungsi dasar perbankan dari dana tersebut.

Pengawasan fintech akan diperketat usai kasus Chocolate Finance

Bank sentral mungkin akan memberlakukan persyaratan cadangan untuk memenuhi permintaan penarikan.

Bank sentral Filipina bersiap untuk transfer cross-border secara instan

Otoritas moneter di Asia bersiap meluncurkan Project Nexus ke pasar.

JuanHand mendorong layanan embedded lending lewat kolaborasi dengan e-commerce

Aplikasi pinjaman ini hanya memerlukan KTP, smartphone, dan koneksi internet.

Firma manajemen kekayaan membidik peluang dari ledakan startup di India

Kelompok ultra-kaya mulai melirik perusahaan kecil dan menengah.

Bank Sentral Filipina menyiapkan regulasi AI untuk sektor perbankan

AI tidak boleh mengurangi tanggung jawab bank dalam menjaga privasi data.