Neto liabilitas IIP Indonesia mengalami penurunan pada kuartal ketiga 2023
Ini turun 0,5% secara kuartal ke kuartal menjadi $252,6.
Posisi Investasi Internasional (IIP) Indonesia untuk kuartal ketiga tahun 2023 menunjukkan penurunan neto liabilitas, sebesar $252,6 miliar, turun 0,47% dari $253,8 miliar pada kuartal kedua tahun 2023, menurut data dari Bank Indonesia.
Penurunan ini disebabkan oleh pengurangan Kewajiban Keuangan Asing (FFL) yang dikombinasikan dengan peningkatan Aset Keuangan Asing (FFA).
Penurunan posisi FFL dipengaruhi oleh keluarnya investasi portofolio sebagai respons terhadap ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. Posisi FFL turun 0,1% secara kuartal ke kuartal (QoQ) menjadi $716,8 miliar pada akhir kuartal ketiga tahun 2023 dari $717,6 miliar pada kuartal kedua.
Hal ini terutama dipicu oleh penurunan posisi liabilitas investasi portofolio dalam bentuk surat berharga pemerintah (SBN) dan surat utang swasta. Sementara itu, investasi langsung dan liabilitas investasi lainnya terus meningkat karena optimisme investor yang berkelanjutan terhadap prospek ekonomi domestik yang menjanjikan.
Perkembangan FFL juga dipengaruhi oleh apresiasi dolar Amerika Serikat yang merata terhadap sebagian besar mata uang global, termasuk Rupiah.
ALSO READ: Indonesia, Korea unveil operational guidelines for local currency transactions
Posisi FFA meningkat dengan investasi langsung dan penempatan investasi lainnya dalam instrumen keuangan di luar negeri. Posisi FFA pada akhir kuartal ketiga 2023 mencapai $464,2 miliar, naik 0,1% secara kuartal ke kuartal dari $463,8 miliar.
Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan posisi aset masing-masing dari investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya dalam bentuk surat berharga dan pinjaman. Namun, posisi aset cadangan berkurang akibat berbagai faktor, termasuk pembayaran utang eksternal pemerintah dan langkah-langkah stabilisasi Rupiah untuk mengatasi dampak negatif ketidakpastian pasar keuangan global.
Peningkatan posisi FFA dikompensasi oleh faktor perubahan lainnya yang terkait dengan apresiasi dolar AS terhadap mata uang di negara penempatan aset.
Bank Indonesia melihat perbaikan dalam IIP Indonesia untuk kuartal ketiga tahun 2023 sebagai dukungan terhadap ketahanan eksternal, tercermin dalam penurunan rasio neto liabilitas IIP Indonesia terhadap PDB, turun dari 18,8% menjadi 18,6% dalam periode pelaporan.
Struktur kewajiban IIP Indonesia tetap didominasi oleh instrumen dengan jangka waktu jangka panjang (93,9%), terutama dalam bentuk investasi langsung.
Bank Indonesia percaya bahwa kinerja IIP Indonesia akan dipertahankan sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional, yang didukung oleh sinergi antara kebijakan Bank Indonesia, pemerintah, dan otoritas terkait lainnya.
Namun, bank sentral tetap waspada terhadap potensi risiko yang ditimbulkan oleh neto liabilitas IIP terhadap ekonomi.