, Indonesia
142 views
Photo courtesy of Pixabay (Pexels)

Sektor keuangan dan perbankan Indonesia merupakan industri kedua yang paling banyak mendapat serangan siber

Lembaga keuangan diserang tiga kali lipat dari rata-rata global setiap minggu.

Sektor keuangan dan perbankan Indonesia adalah industri kedua yang paling sering mendapat serangan siber di negara ini, menurut sebuah studi oleh penyedia solusi keamanan siber, Check Point Software Technologies.

Rata-rata, lembaga keuangan Indonesia diserang 2.730 kali seminggu dalam enam bulan pertama  2022–lebih dari tiga kali lipat 252% lebih banyak dari rata-rata global dengan 1.083 serangan seminggu.

Tingkat serangan Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan dengan statistik global berarti penyerang siber lebih sukses beroperasi di negara ini, Deon Oswari, Country Manager, Indonesia, Check Point Software Technologies memperingatkan.

ALSO READ: Indonesia’s fintech investments bucks global trend, hits record high in H1

“Dalam kasus Indonesia, Check Point Research melihat peningkatan serangan pada platform dan aplikasi mobile banking.  Sangat penting bagi industri perbankan untuk waspada dan meninjau praktik terbaik mereka,” kata Oswari.

Khususnya, Bank Sentral Indonesia terkena serangan ransomware, dengan kelompok peretas Conti Ransomware yang mengklaim serangan itu dan membocorkan sebagian dari file yang diduga dicuri.

Studi tersebut menemukan, secara global, sektor keuangan dan perbankan adalah industri ke-6 yang paling banyak mendapat serangan siber.

Email phishing tetap menjadi salah satu mekanisme pengiriman paling umum untuk ransomware. Check Point Research menemukan 92% file berbahaya di Indonesia dikirim melalui email dalam 30 hari terakhir.

 “Yang diperlukan dalam serangan ini hanyalah satu karyawan yang tidak tahu apa-apa kemudian dia mengklik tautan di email berbahaya, dan itu dapat berdampak buruk bagi seluruh perusahaan,” kata Lembaga tersebut memperingatkan.

 

Follow the link for more news on

Bagaimana aturan baru Cina tentang klasifikasi aset akan mempengaruhi bank?

Langkah-langkah baru  ini memperluas klasifikasi risiko aset bank.

3 prinsip yang memandu Bank Aladin Syariah dalam menjaring segmen nasabah Indonesia

Dalam setahun, bank syariah digital tersebut berhasil melewati penetrasi rendah dengan mencatatkan 1,7 juta nasabah dan kini menargetkan pertumbuhan berkali-kali lipat pada akhir 2023.

Bankir di Hong Kong menghadapi pasar perekrutan yang lambat, serta PHK

Orang dalam industri mengungkapkan bagaimana bank investasi memprioritaskan efisiensi biaya dan produktivitas daripada mempekerjakan karyawan baru.

AT1 write-down 'dapat diabaikan' ke bank-bank Asia Pasifik, tetapi haruskah mereka tetap khawatir?

Analis mengatakan bank-bank Asia Pasifik tidak akan terkena dampak langsung dari bank Swiss tetapi harus mengawasi regulator.

Fintech Singapura Volopay menargetkan pendapatan tiga kali lipat pada Juni 2024

Bangkit mengatasi pandemi, berbagai peraturan, dan tantangan talenta, Volopay menetapkan tujuan yang ambisius untuk memperluas operasional mereka.

1 dari 5 pinjaman rumah, renovasi, dan mobil OCBC sekarang merupakan pinjaman hijau

Bank Singapura telah memberikan lebih dari S$3,5 miliar pinjaman hijau dalam dua tahun dan menargetkan pertumbuhan 10% pada 2023.

DANA menjembatani kesenjangan finansial di Indonesia

Dompet digital DANA memberdayakan para unbanked dan underbanked di Indonesia dan kini  mencatat jumlah pengguna sebanyak 135 juta.

Apakah bank digital gagal mendisrupsi?

Sebagian besar menjadi pemain yang niche, namun tetap melayani tujuan peraturan mereka, kata associate partner McKinsey Hernán Gerson.

Bank masih tertinggal dalam sasaran energi nol bersih

Hanya 7% dari pembiayaan terkait energi yang diberikan oleh bank antara 2016 hingga 2022 yang disalurkan ke proyek energi ramah lingkungan.

Bank BTN Indonesia menunjuk Nixon LP Napitupulu sebagai CEO

Mereka juga telah memutuskan bahwa 20% dari laba bersih 2022 akan digunakan sebagai dividen.