, Indonesia
1144 views

Bank DBS Indonesia mendorong ESG melalui spark savings

Rekening tabungan ini menawarkan bunga tahunan hingga 3,25%.

Bank DBS  Indonesia telah mengubah produk Green Savings menjadi Spark Savings, yang memungkinkan pemegang rekening menyumbangkan sebagian dari bunga yang mereka terima kepada mitra sosial.

“Fokus konsumen yang semakin besar terhadap keberlanjutan kini semakin memengaruhi strategi bisnis perusahaan,” kata Melfrida Gultom, Direktur Consumer Banking Group di DBS Bank Indonesia kepada Asian Banking & Finance melalui email.

“Kami melihat tren ini sebagai peluang untuk meningkatkan keterlibatan nasabah dalam inisiatif ESG (Environmental, Social, and Governance) kami,” tambahnya.

Ia mengatakan bahwa Spark Savings memungkinkan nasabah berpartisipasi dalam berbagai inisiatif keberlanjutan yang berfokus pada lingkungan, pendidikan, dan masyarakat, sejalan dengan meningkatnya kesadaran publik terhadap keuangan berkelanjutan.

Produk keuangan ini membuat proses donasi menjadi mudah hanya dengan menabung, memastikan transparansi melalui laporan kontribusi, serta memberikan akses yang mudah melalui cabang, mesin ATM, phone banking, atau aplikasi DBS.

Spark Savings menawarkan suku bunga tahunan hingga 3,25% dan laporan berkala tentang penyaluran dana kepada mitra sosial yang telah dikurasi, yang dikirimkan melalui email.

Spark Savings merupakan bagian dari upaya DBS Bank Indonesia untuk mengintegrasikan prinsip ESG dalam layanan perbankan, kata Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications di DBS Bank Indonesia.

“Kami secara aktif mengedukasi nasabah mengenai pentingnya keberlanjutan melalui berbagai platform digital dan program literasi keuangan,” katanya. “Dengan cara ini, kami berharap nasabah tidak hanya memahami ESG, tetapi juga menerapkannya dalam pengambilan keputusan finansial mereka.”

Bagi nasabah korporat, DBS Bank Indonesia menawarkan pinjaman dan obligasi berprinsip keberlanjutan (sustainability-linked loans and bonds) untuk mendukung proyek-proyek energi yang lebih ramah lingkungan.
Bank tersebut menyatakan bahwa pembiayaan hijau dan sosial mereka telah mencapai lebih dari US$368 juta (Rp6 triliun) per November 2024.

Monika mengatakan bahwa DBS menerapkan manajemen risiko untuk memastikan setiap keputusan bisnis tetap menguntungkan tanpa mengorbankan aspek keberlanjutan.

“Adopsi teknologi juga menjadi bagian penting dari strategi ESG DBS, misalnya melalui aplikasi digibank by DBS, yang mengurangi ketergantungan pada kertas dan cabang fisik dalam transaksi perbankan,” tambahnya.

Bank dan asuransi di Filipina didorong mengadopsi AI yang berpusat pada manusia

Adopsi AI seharusnya berfokus pada inklusi keuangan, pengalaman nasabah, dan personalisasi.

Choo Wan Sim dari UOB: Bankir perempuan membutuhkan work-life balance

Mantan pramugari yang kini memimpin divisi digital bank ini juga menekankan pentingnya peran mentor.

JuanHand mendorong layanan embedded lending lewat kolaborasi dengan e-commerce

Aplikasi pinjaman ini hanya memerlukan KTP, smartphone, dan koneksi internet.

Firma manajemen kekayaan membidik peluang dari ledakan startup di India

Kelompok ultra-kaya mulai melirik perusahaan kecil dan menengah.

Bank Sentral Filipina menyiapkan regulasi AI untuk sektor perbankan

AI tidak boleh mengurangi tanggung jawab bank dalam menjaga privasi data.

ATM Go RCBC kini hadir di seluruh kota dan provinsi di Filipina

Layanan yang memungkinkan transfer tanpa kartu ini kini tersedia di seluruh kota di Filipina.

Superapp BCA dorong pertumbuhan transaksi digital

Transfer antar rekening menjadi layanan yang paling banyak digunakan, disusul oleh pembayaran virtual.

Upaya Chia Seok Hoon dari Citibank memperjuangkan kepentingan rekan kerjanya

Penting untuk fokus pada solusi daripada masalah saat menghadapi kesulitan.

Elayne Ho dari StanChart senantiasa menghadapi tantangan baru dalam meraih kesuksesan

Dia menekankan pentingnya dikelilingi oleh sosok panutan perempuan.